miliku atau Maha Pemilik
ketika mendapatkan apa yang kita dambakan akan membuat diri ini senang, bangga, hebat, orang lain tidak dapat, tersenyum sampai ketawa yang melahirkan benih-benih sombong walaupun tidak disadarinya. ketika mendapat keburukan selalu mengeluh, acuh tak acuh, menghindar, malu, putus asa, merendah sampai-sampai lemah semangat akhirnya melahirkan sifat malas. hal yang patut seorang mukmin ialah ketika mendapatkan kabar gembira maka kita ingat apa yang terjadi dg orang lain maka akan melahirkan sifat mawas diri untuk tidak berlebihan atau berbangga diri dengan apa yang didapat. begitu pula ketika mendapatkan kabar kurang baik maka kita ingat pula dengan orang lain sehingga akan melahirkan sifat mensyukuri apa yang terjadi. kebanyakan jika mendapat kebaikan maka akan takabur serta jika mendapatkan keburukan maka akan keluar sifat tidak mau bersyukur.
Jika manusia hidupnya mengumpulkan harta benda maka Allah SWT akan menguji dg harta benda, jika manusia tersebut gemar menuntut ilmu maka Allah SWT akan menguji dengan ilmunya, jika manusia tersebut gemar melakukan sholat malam pun maka Allah SWT akan menguji, jika manusia membanggakan dirinya dg badan sehat dan perawakan yg bagus maka Allah SWT mengujinya. semua yang manusia miliki dan idam-idamkan akan Allah SWT uji tidak lain hanya untuk menambahkan iman dan takwa terhadap hamba-Nya.
Karena Allah SWT menguji tersebut supaya tambah ingat dan kembali kepada Allah SWT dan tidak ada yang perlu dibanggakan kalau itu hanya titipan baik harta benda, kesehatan, dsb. Supaya manusia sadar bahwa kepemilikan dari semuanya itu milik Allah SWT. maka Allah SWT selembut-lembutnya teguran kepada manusia yang melampaui batas terhadap apa yang dimilikinya tanpa sadar bahwa melupakan siapa yang memberi kepadanya yang tidak lain ialah Maha Pemberi. segala yang kita punya dan kita banggakan bukan milik kita karena suatu saat akan binasa. mau kita banggakan tetap akan binasa. Segala yang kita punya mulai dari detak jantungpun bukan milik kita, tangan kakipun juga, sampai-sampai sehelai rambutpun bukan milik kita. Itu semua hanya titipan dan yang memiliki ialah Maha Pemilik yakni Allah SWT. maka janganlah diantara kita menjadi takabur dan berkecil hati.
jadi tetap berpangku tangan kepada Allah SWT itu lebih baik dalam menghadapi segala sesuatu yang datang pada diri kita karena itu datang dari Allah SWT
Keep-Istiqomah
ketika mendapatkan apa yang kita dambakan akan membuat diri ini senang, bangga, hebat, orang lain tidak dapat, tersenyum sampai ketawa yang melahirkan benih-benih sombong walaupun tidak disadarinya. ketika mendapat keburukan selalu mengeluh, acuh tak acuh, menghindar, malu, putus asa, merendah sampai-sampai lemah semangat akhirnya melahirkan sifat malas. hal yang patut seorang mukmin ialah ketika mendapatkan kabar gembira maka kita ingat apa yang terjadi dg orang lain maka akan melahirkan sifat mawas diri untuk tidak berlebihan atau berbangga diri dengan apa yang didapat. begitu pula ketika mendapatkan kabar kurang baik maka kita ingat pula dengan orang lain sehingga akan melahirkan sifat mensyukuri apa yang terjadi. kebanyakan jika mendapat kebaikan maka akan takabur serta jika mendapatkan keburukan maka akan keluar sifat tidak mau bersyukur.
Bukannya Allah SWT akan menguji keimanan seorang hambanya untuk mendapatkan title atau julukan “ini hambaKu” sampai ia diuji oleh Allah SWT segala yang manusia tersebut miliki.
Jika manusia hidupnya mengumpulkan harta benda maka Allah SWT akan menguji dg harta benda, jika manusia tersebut gemar menuntut ilmu maka Allah SWT akan menguji dengan ilmunya, jika manusia tersebut gemar melakukan sholat malam pun maka Allah SWT akan menguji, jika manusia membanggakan dirinya dg badan sehat dan perawakan yg bagus maka Allah SWT mengujinya. semua yang manusia miliki dan idam-idamkan akan Allah SWT uji tidak lain hanya untuk menambahkan iman dan takwa terhadap hamba-Nya.
Karena Allah SWT menguji tersebut supaya tambah ingat dan kembali kepada Allah SWT dan tidak ada yang perlu dibanggakan kalau itu hanya titipan baik harta benda, kesehatan, dsb. Supaya manusia sadar bahwa kepemilikan dari semuanya itu milik Allah SWT. maka Allah SWT selembut-lembutnya teguran kepada manusia yang melampaui batas terhadap apa yang dimilikinya tanpa sadar bahwa melupakan siapa yang memberi kepadanya yang tidak lain ialah Maha Pemberi. segala yang kita punya dan kita banggakan bukan milik kita karena suatu saat akan binasa. mau kita banggakan tetap akan binasa. Segala yang kita punya mulai dari detak jantungpun bukan milik kita, tangan kakipun juga, sampai-sampai sehelai rambutpun bukan milik kita. Itu semua hanya titipan dan yang memiliki ialah Maha Pemilik yakni Allah SWT. maka janganlah diantara kita menjadi takabur dan berkecil hati.
Serahkan kehidupan ini kepada Maha Pemilik. apapun yang datang dari kehidupan kita itu datangnya dari Allah dan apapun yang pergi dari kehidupan kita itupun juga kehendak Allah SWT. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT sehingga kita mendapatkan title/jabatan sebagai hamba yang selalu menjatuhkan tangan dan berharap/meminta hanya kepada Allah SWT.
jadi tetap berpangku tangan kepada Allah SWT itu lebih baik dalam menghadapi segala sesuatu yang datang pada diri kita karena itu datang dari Allah SWT
Keep-Istiqomah
