ITU TAPI BUKAN INI
sekilas tampak “apa tujuan kita melakukan suatu hal”. Misal kita target pada hari ini harus dapat itu tapi setelah dapat , feel kita biasa saja, malahan ada yg ndk pas.
Padahal apa yg kita inginkan itu merupakan pencapaian luar biasa yg tidak sembarang orang bisa melakukan namun alhasil setelah mendapatkan pencapaian itu, hati kita masih ada yg kurang lengkap sehingga menjadikan kita kurang
yg berakibat mawas diri membentuk perasaan tidak sombong alias rendah hati.
namun rasa kurang itu ada. Akal mulai mengolah “ada apa ini”. Sudah menggapai target luar biasa namun biasa saja. otak mulai berakal “bisa jadi apa yg menjadi target kita itu malah bukan yg terbaik bagi kita meskipun sudah kita miliki” sehingga kita menggapai kesempurnaan mendapatkan hal itu namun ketenangan dalam diri jauh lebih berarti dari hal apappun.
dalam bulan Ramadhan nan Suci ini. kewaspadaan terhadap kesombongan itu automatis ditekan krn perilaku puasa kita. bayangkan jika ketercapaian kita d luar bulan suci ini pastilah kita sombong krn sdh mencapai suatu hal yg disebabkan oleh sifat manusia + godaan setan terkutuk.
cobalah cobalah
Buktikan segala sesuatu yg km inginkan, jika sdh dapat maka bilang begini “ya Allah SWT, sy sdh dapat yg saya inginkan dan Alhamdulillah dan sy sembahkan kpd -Mu krn ini semua tercapai berkat kekuatan-Mu” udah ini aja yg km ucapkan dan tidak perlu disiarkan kpd manusia.
Keep-Istiqomah
Padahal apa yg kita inginkan itu merupakan pencapaian luar biasa yg tidak sembarang orang bisa melakukan namun alhasil setelah mendapatkan pencapaian itu, hati kita masih ada yg kurang lengkap sehingga menjadikan kita kurang
yg berakibat mawas diri membentuk perasaan tidak sombong alias rendah hati.
Inilah yg dinamakan kewaspadaan terhadap kesombongan, kita menggapai hal itu tapi setelah mendapatkan malah biasa saja. Perilaku ini positif sekali agar kita tidak sombong.
namun rasa kurang itu ada. Akal mulai mengolah “ada apa ini”. Sudah menggapai target luar biasa namun biasa saja. otak mulai berakal “bisa jadi apa yg menjadi target kita itu malah bukan yg terbaik bagi kita meskipun sudah kita miliki” sehingga kita menggapai kesempurnaan mendapatkan hal itu namun ketenangan dalam diri jauh lebih berarti dari hal apappun.
dalam bulan Ramadhan nan Suci ini. kewaspadaan terhadap kesombongan itu automatis ditekan krn perilaku puasa kita. bayangkan jika ketercapaian kita d luar bulan suci ini pastilah kita sombong krn sdh mencapai suatu hal yg disebabkan oleh sifat manusia + godaan setan terkutuk.
pas sekali dalam bulan suci ini untuk mengukur keikhlasan segala yg kita lakukan atau apapun yg kita lakukan cukup Allah SWT yg tahu selebihnya biasa saja. ini lah yg secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa hal yg kita gapai cukup dg bersyukur kpd Allah SWT selebihnya STOP, krn tdk ada hal yg kita lebih² kan dari apa yg kita capai
cobalah cobalah
Buktikan segala sesuatu yg km inginkan, jika sdh dapat maka bilang begini “ya Allah SWT, sy sdh dapat yg saya inginkan dan Alhamdulillah dan sy sembahkan kpd -Mu krn ini semua tercapai berkat kekuatan-Mu” udah ini aja yg km ucapkan dan tidak perlu disiarkan kpd manusia.
Jika km melakukan itu, senyuman hadirnya illahi pasti ada dalam hatimu. namun jika km koar koar d depan manusia lain dg bangganya km menggapai suatu hal maka kehampaan yg km rasakan.
Keep-Istiqomah